SahabatSahabat Halaqah dan Kelas PAI A yang selalu memberikan jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik 5 Hasan Basri, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung:Pustaka Setia, 2014). 56-60. 5 5 memiliki perasaan bersalah telah melakukan pelanggaran tata tertib. Melihat IdulFitri (Bahasa Arab: عيد الفطر ‘Īdul-Fiṭr) adalah hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal pada penanggalan Hijriyah.Karena penentuan 1 Syawal yang berdasarkan peredaran bulan tersebut, maka Idul Fitri atau Hari Raya Puasa jatuh pada tanggal yang berbeda-beda setiap tahunnya apabila dilihat dari penanggalan Masehi.Cara menentukan 1 Berawaldari tahun 2006 ketika tandzim Al-Qaidah Irak bersama dengan Jaisy ath-Thaifah al-Manshurah, Saraya Anshar Tauhid, Saraya Jihad Islam, Saraya al-Ghuraba, Kataib al-Ahwal, dan Jaisy Ahlus Sunnah wal Jamaah, membentuk sebuah wadah perjuangan bersama sebagai upaya penyatuan barisan Mujahidin, agar perjuangan dan perlawanan mereka السلامعليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين Halaqah yang ke-70 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Derajat-derajat Al-jannah atau Surga” Al-Jannah memiliki derajat yang banyak dan para penduduknya memiliki derajat yang berbeda sesuai dengan Halaqahyang ke-41 dari Silsilah 'Ilmiyah Beriman kepada hari akhir adalah tentang "Memperbanyak Al Hasanah (kebaikan) Dan Menghilangkan As Sayyiah (Dosa) Bagian 1". Seorang yang beriman kepada hari akhir dan beriman bahwasanya kelak akan dihisab, maka hendaklah dia: ⑴ Memohon rahmat dari Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Disamping Rafidlah, masih ada aliran bid’ah lainnya seperti Qadariyah yaitu aliran pemahaman yang menolak beriman kepada rukun iman yang keenam (yaitu keimanan kepada adanya taqdir Allah Ta`ala). Juga aliran Murji’ah yang menyatakan bahwa iman itu hanya keyakinan yang ada di hati dan amalan itu tidak termasuk dari iman. StreamHalaqah 80 - Manfaat Beriman Kepada Hari Akhir by HSI Silsilah Ke 5 - Beriman Kepada Hari Akhir on desktop and mobile. Play over 265 million tracks for free on SoundCloud. Fussilat[41] : 30) Sedangkan mereka yang tidak beriman pada hari akhir, akan senantiasa berkeluh kesah dan fokus pada hambatan yang dihadapi. Bahkan mereka akan membiarkan masalah tersebut membelenggu diri mereka. Itulah beberapa ciri ciri orang yang beriman pada hari akhir. Semoga mampu menambah wawasan keislaman dan keimanan kita terhadap Allahberfirman, artinya: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. 3:110) Rasul bersabda: “Siapa diantara kamu melihat kemungkaran hendaklah dia merubahnya dengan tangan, jika tidak mampu maka dengan lisan, jika tidak mampu Barangsiapabertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.”. ( Ath-Thalaq: 2) Demikian pula Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaknya ia memuliakan tamunya.”. ( HR. al-Bukhari no. 6018 dan Muslim no. 48) OGUN. 🎙 Ustadz Dr. Abdullah Roy, حفظه لله تعالى 📗 Beriman Kepada Hari Akhir السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين Halaqah yang ke-45 dari Silsilah Berimān Kepada Hari Akhir adalah tentang”Penegakan Qishas atau Hukuman Bagi Orang-orang Yang Zhālim” Termasuk keadilan Allāh Subhānahu wa Ta’āla adalah menegakkan qishas di antara makhluk di hari kiamat. Tidak ada makhluk yang dizhālimi di dunia oleh yang lain kecuali akan Allāh kembalikan haknya di hari kiamat, bahkan diantara hewan. Rasūlullāh shallallāhu alayhi wa sallam bersabda لتؤدن الحقوق إلى أهلها يوم القيامة حتى يقاد للشاة الجلحاء من الشاة القرناء “Sungguh akan diberikan hak-hak ini kepada pemiliknya di hari kiamat sampai akan di qishas seekor kambing yang bertanduk karena kezhāliman yang dia lakukan terhadap kambing yang tidak bertanduk.” Hadīts Riwayat Muslim Akan didatangkan orang yang dzalim dan di zhālimi sekecil apapun kezhāliman tersebut. Baik kezhāliman berupa harta seperti √ Pencurian √ Perampokan √ Penipuan √ Hutang Atau kezhāliman kehormatan seperti √ Umpatan √ Ghibāh yaitu membicarakan kejelekan orang lain, tuduhan palsu Atau kezhāliman fisik seperti √ Pemukulan √ Pembunuhan, dan lain-lain. Penegakan keadilan saat itu adalah dengan hasanah dan sayyiah. Orang yang zhālim akan diambil hasanahnya dan diberikan kepada orang yang dizhālimi. Apabila orang yang zhālim tersebut tidak memiliki hasanah, maka sayyiah orang yang dizhālimi akan diberikan kepada orang yang zhālim tersebut. Orang yang bangkrut di hari tersebut adalah orang-orang yang terlalu banyak kezhālimannya di dunia. Rasūlullāh shallallāhu alayhi wa sallam bersabda yang artinya “Sesungguhnya orang yang bangkrut di kalangan ummatku adalah yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalāt, pahala puasa dan pahala zakāt. Dia datang pada hari tersebut dan dahulu di dunia dia telah mencela si Fulān, menuduh si Fulān berzinah, memakan harta si Fulān, menumpahkan darah si Fulān dan memukul si Fulān. Maka hasanah atau pahala kebaikan orang tersebut akan diberikan kepada si Fulān, lalu si Fulān. Sehingga apabila habis hasanah orang tersebut sebelum dia melunasi hak orang lain maka akan diambil dosa-dosa orang yang pernah dia zhālimi tersebut dan dipikulkan kepadanya, kemudian akhirnya dia dilemparkan ke dalam neraka.” Hadīts Riwayat Muslim Oleh karena itu seorang muslim di dunia apabila berbuat zhālim maka hendaknya bersegera untuk minta maaf dan mengembalikan hak orang yang pernah dia zhālimi. Rasūlullāh shallallāhu alayhi wa sallam bersabda yang artinya “Barang siapa yang memiliki kezhāliman kepada orang lain baik berupa kehormatan atau sesuatu yang lain maka hendaklah dia meminta dihalalkan darinya pada hari ini. Sebelum datangnya hari yang di situ tidak ada lagi dinar maupun dirham.” Hadīts Riwayat Bukhari Orang yang dizhālimi di dunia boleh membalas dengan balasan yang setimpal. Akan tetapi tidak boleh dia membalas dengan berlebihan, karena dengan demikian justru dia menjadi orang yang zhālim yang akan diambil kebaikannya. Dan apabila dia memaafkan maka Allāh Subhānahu wa Ta’āla akan memberikan pahala yang besar. Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman وَجَزَٲٓؤُاْ سَيِّئَةٍ۬ سَيِّئَةٌ۬ مِّثۡلُهَا‌ۖ فَمَنۡ عَفَا وَأَصۡلَحَ فَأَجۡرُهُ ۥ عَلَى ٱللَّهِ‌ۚ إِنَّهُ ۥ لَا يُحِبُّ ٱلظَّـٰلِمِينَ “Dan balasan sebuah kejelekan adalah kejelekan yang setimpal. Dan barang siapa yang memaafkan dan memperbaiki, maka pahalanya atas Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Sesungguhnya Allāh Subhānahu wa Ta’āla tidak mencintai orang-orang yang zhālim.” QS Asy Syūrā 40 Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. والسلام-عليكم-ورحمة-اللّه-وبركاته 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir 🔊 Halaqah 56 Keadaan Orang Kafir Ketika Digiring Dan Dikumpulkan Ke Neraka 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 KEADAAN ORANG KAFIR KETIKA DIGIRING DAN DIKUMPULKAN KE NERAKA السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-55 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang keadaan Orang Kafir Ketika Digiring Dan Dikumpulkan Ke Neraka. 1⃣ Mereka akan digiring dengan kasar. Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Ath-Thuur 13-14 يَوۡمَ يُدَعُّونَ إِلَىٰ نَارِ جَهَنَّمَ دَعًّا ١٣ هَـٰذِهِ ٱلنَّارُ ٱلَّتِى كُنتُم بِہَا تُكَذِّبُونَ ١٤ أَ Pada hari mereka akan didorong ke neraka jahannam dengan keras. Dikatakan kepada mereka, “Inilah neraka yang dahulu kalian dustakan”. 2⃣ Mereka akan digiring secara berkelompok dan akan disambut oleh para malaikat penjaga neraka, di ambang pintu neraka dengan penuh penghinaan. Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Az-Zumar 71-72 yang artinya Orang-orang kafir akan digiring ke neraka jahannam secara berkelompok-kelompok, sehingga apabila mereka telah sampai ke ambang neraka dibukalah pintu-pintunya. Dan berkatalah para penjaga neraka pada mereka, “Bukankah telah datang kepada kalian, Rosul-rosul yang berasal dari kalian yang membacakan kepada kalian ayat-ayat Rob kalian, dan mengingatkan kalian pertemuan dengan hari ini?”. Mereka menjawab, “Benar telah datang. Namun telah tetap adzab bagi orang-orang kafir.” Dikatakan kepada mereka, “Masuklah kalian melalui pintu-pintu neraka jahannam tersebut, sedangkan kalian kekal di dalamnya. Maka neraka jahannam itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri”. 3⃣ Mereka akan dikumpulkan dalam keadaan berjalan di atas wajah-wajah mereka. Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Furqon 34 ٱلَّذِينَ يُحۡشَرُونَ عَلَىٰ وُجُوهِهِمۡ إِلَىٰ جَهَنَّمَ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ شَرٌّ۬ مَّكَانً۬ا وَأَضَلُّ سَبِيلاً۬ Orang-orang yang dikumpulkan ke neraka jahanam dengan berjalan di atas wajah-wajah mereka, mereka itulah orang-orang yang paling jelek kedudukan mereka dan paling sesat jalan mereka. Seorang laki-laki bertanya kepada Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam Wahai Nabi Alloh, bagaimana orang kafir dikumpulkan di atas wajahnya pada hari kiamat? Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam menjawab Bukankah yang telah menjadikan dia berjalan di atas kedua kakinya mampu untuk menjadikan dia berjalan di atas wajahnya pada hari kiamat? HR. Bukhari dan Muslim 4⃣ Mereka akan dikumpulkan dalam keadaan buta, bisu dan tuli. Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Isro’ 97 وَنَحۡشُرُهُمۡ يَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِ عَلَىٰ وُجُوهِهِمۡ عُمۡيً۬ا وَبُكۡمً۬ا وَصُمًّ۬ا‌ۖ Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat di atas wajah-wajah mereka dalam keadaan buta, bisu dan tuli. Ada sebagian ulama yang mengatakan bahwasanya mereka buta, bisu dan tuli tidak dalam semua keadaan. 5⃣ Mereka akan dikumpulkan bersama teman-teman mereka dan sesembahan-sesembahan mereka. Dan akan saling menyalahkan di antara mereka, sebelum akhirnya mereka masuk ke dalam neraka. ➡ Lihat Surat Ash-Shoffaats 22-32. 6⃣ Sebelum mereka sampai ke neraka, mereka akan mendengar suara neraka. Alloh Subhanahu Wa Ta’alaberfirman dalam Surat Al-Furqon 12 إِذَا رَأَتۡهُم مِّن مَّكَانِۭ بَعِيدٍ۬ سَمِعُواْ لَهَا تَغَيُّظً۬ا وَزَفِيرً۬ا Apabila neraka itu melihat mereka dari tempat yang jauh, mereka mendengar suara neraka yang bergemuruh karena marah. Semoga Alloh Subhanahu Wa Ta’ala menjauhkan kita dan keluarga kita dari neraka jahanam dan memasukkan kita ke dalam surganya. Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وبا لله التوفيق والهداية و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir 🔊 Halaqah 57 Tinggalnya Orang-Orang Yang Beriman Dan Orang-Orang Munafiq 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 TINGGALNYA ORANG-ORANG YANG BERIMAN DAN ORANG-ORANG MUNAFIQ السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-57 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah Tinggalnya Orang-Orang Yang Beriman Dan Orang-Orang Munafiq. Di dalam hadits Abu Said Al-Khudri yang diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhori dan Muslim disebutkan bahwasanya setelah orang-orang kafir baik musyrikin maupun ahlul kitab digiring ke neraka, maka tidak tersisa kecuali orang-orang yang menyembah Alloh, yang sholeh maupun yang fajir. Dikatakan kepada mereka, Apa yang menghalangi kalian untuk pergi, sedangkan manusia sudah pergi? Dalam riwayat Muslim, Apa yang kalian tunggu? Mereka berkata, Kami berbeda dengan mereka di dunia. Padahal kami dahulu butuh dengan mereka. ➡ Maksudnya dahulu mereka bertauhid tidak menyembah apa yang disembah oleh orang-orang kafir. Meskipun mereka membutuhkan orang-orang kafir tersebut dalam beberapa hal. Mereka berkata, Sungguh kami telah mendengar penyeru menyeru supaya setiap kaum mengikuti apa yang dia sembah. Dan kami sekarang sedang menunggu Rabb kami. Maka datanglah Alloh Subhanahu Wa Ta’ala dalam bentuk yang berbeda dengan bentuk yang mereka lihat pertama kali. Ini menunjukkan bahwasanya orang-orang yang beriman akan melihat Alloh di Padan Mahsyar. Kemudian Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda, Maka Alloh berkata, “Aku adalah Rabb kalian.” Mereka berkata, “Kami berlindung kepada Alloh darimu. Kami tidak menyekutukan Alloh sedikitpun.” Mereka mengatakan perkataan ini dua atau tiga kali. Maksudnya Alloh akan menguji mereka dengan memperlihatkan diri-Nya kepada mereka dalam bentuk yang lain. Ketika mereka melihat Alloh dalam bentuk yang lain, maka mereka berlindung kepada Alloh, supaya tidak terfitnah di dalam ujian ini. Dan ucapan mereka, “Kami tidak menyekutukan Alloh sedikitpun.”, menunjukkan tentang keutamaan tauhid. Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda, Maka tidak berbicara kepada Alloh saat itu kecuali para Nabi. Maka Alloh berkata, Apakah kalian memiliki tanda sehingga kalian mengetahui bahwa Dia adalah Rabb kalian? Mereka berkata, Betis. Maka disingkaplah betis Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Para ulama mangatakan bahwasanya ini adalah termasuk hadits yang berisi sifat Alloh. Kewajibah kita beriman bahwasanya Alloh memiliki betis sesuai dengan keagungan-Nya. Tidak boleh kita ingkari, tidak boleh kita serupakan dengan mahluk, tidak boleh kita takwil, dan tidak boleh kita bertanya tentang bagaimananya. Kemudian RosulullohSholallohu Alaihi Wasallam bersabda, Maka sujudlah setiap mukmin. Dan dalam riwayat Muslim disebutkan, Tidak tersisa orang yang dahulu sujud untuk Alloh, ikhlas dari dirinya kecuali Alloh akan mengijinkan dia bersujud. Kemudian tidaklah tersisa orang yang dahulu sujud karena hanya ingin melindungi diri dan riya’ kecuali Alloh akan menjadikan punggungnya menjadi rata. Setiap akan sujud dia jatuh tersungkur di atas tengkuknya. ➡ Maksudnya dia tidak bisa sujud karena punggungnya yang semula memiliki beberapa ruas tulang yang memudahkan dia untuk membungkuk, menjadi hanya memiliki satu ruas tulang yang rata. ➡ Demikianlah keadaan orang-orang yang dahulu menipu Alloh dan orang-orang yang beriman di dunia. ➡ Maka Alloh menipu mereka. Mereka mengira bahwasanya mereka akan selamat dengan tinggalnya mereka saat itu bersama orang-orang yang beriman. Namun ternyata perkiraan mereka adalah perkiraan yang salah. Kemudian Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallambersabda, Kemudian orang-orang yang beriman mengangkat kepala mereka dan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala telah kembali kepada bentuk-Nya yang semula. Kemudian Alloh berkata, Aku adalah Rabb kalian. Mereka pun berkata, Engkau adalah Rabb kami. Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وبا لله التوفيق والهداية و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir 🔊 Halaqah 58 Perpisahan Antara Orang-Orang Yang Beriman Dengan Orang-Orang Munafiq 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 PERPISAHAN ANTARA ORANG-ORANG YANG BERIMAN DENGAN ORANG-ORANG MUNAFIQ السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-58 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah Perpisahan Antara Orang-Orang Yang Beriman Dengan Orang-Orang Munafiq. 📙 Setelah bangkit dari sujud, maka orang-orang yang beriman akan mengikuti Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. 📙 Dan akan dibentangkan as-siroth atau jembatan di atas neraka. Sebagaimana di dalam hadits Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Keadaan saat itu gelap gulita. Seorang Yahudi pernah bertanya kepada Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam Di manakah manusia di hari di mana bumi dan langit diganti? Beliau Sholallohu Alaihi Wasallam mengatakan Di tempat yang gelap sebelum jembatan HR. Muslim Kemudian orang-orang yang beriman akan diberi cahaya. Di dalam hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Ath-Thabrani, di dalam Al-Mu’jamul Kabir, dari Abdullah Ibnu Mas’ud radhiallohu’anhu, bahwasanya Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda Maka Alloh memberikan kepada mereka cahaya sesuai dengan amalan mereka. ✅ Ada di antara mereka yang diberi cahaya sebesar gunung yang besar yang berjalan di depannya. ✅ Dan ada yang diberi lebih kecil dari itu. ✅ Dan ada di antara mereka yang diberi cahaya sebesar pohon kurma di sebelah kanannya. ✅ Dan ada yang diberi lebih kecil dari itu. ✅ Sehingga ada yang diberi cahaya di jempol kakinya, kadang menyala dan kadang padam. ✅ Apabila menyala, maka dia melangkahkan kakinya dan berjalan. ✅ Dan apabila padam, maka dia berdiri. ✅ Ini menunjukkan kepada kita tentang pentingnya mengamalkan ilmu bagi seorang muslim. ✅Semakin banyak cahaya ilmu yang dia amalkan di dunia, maka akan semakin banyak cahaya yang akan dia dapatkan di hari kiamat. Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, disebutkan bahwasanya orang-orang munafik juga akan diberikan cahaya dan akan mengikuti Alloh. Namun cahaya mereka padam sebelum sampai jembatan. Alloh Subhanahu Wa Ta’ala menceritakan dalam Surat Al-Hadid 12-15 yang artinya Pada hari ketika kamu melihat orang-orang yang beriman, laki-laki dan wanita, cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka. Dikatakan kepada mereka, “Pada hari ini ada berita gembira untuk kalian. Yaitu surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai yang kalian akan kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar.” Pada hari ketika orang-orang munafik, laki-laki dan wanita, berkata kepada orang-orang yang beriman, “Tunggulah kami, supaya kami dapat mengambil sebagian cahaya dari kalian.” Dikatakan kepada orang-orang munafik, “Kembalilah kalian ke belakang dan carilah sendiri cahaya untuk kalian.” Lalu dibuatlah di antara orang-orang yang beriman dengan orang-orang munafik sebuah dinding yang memiliki pintu. Di sebelah dalamnya, yaitu di sisi orang-orang yang beriman ada rahmat. Dan di sebelah luarnya, yaitu sisi orang-orang munafik ada siksa. Orang-orang munafik memanggil orang-orang yang beriman dan berkata, “Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kalian di dunia?” Maksudnya bersama-sama dengan orang-orang yang beriman secara beriman menjawab, “Benar. Akan tetapi kalian mencelakakan diri kalian sendiri, yaitu dengan kenifaqan kalian. Dan kalian dahulu menunggu-nunggu kehancuran kami. Dan kalian ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong. Sehingga datanglah ketetapan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Dan penipu yaitu setan, telah memperdaya kalian tentang Alloh. Maka pada hari ini tidak akan diterima tebusan dari kalian maupun dari orang-orang kafir. Tempat kalian adalah neraka, itulah tempat berlindung kalian, dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. Demikianlah orang-orang munafik kembali tertipu. Mereka mendapat cahaya di awal dan menyangka bahwasanya mereka akan selamat bersama dengan orang-orang yang beriman. Namun ternyata persangkaan mereka salah. Orang-orang yang beriman ketika melihat cahaya orang-orang munafik padam mereka berdoa kepada Alloh seperti tertuang dalam Surat At-Tahrim 8 رَبَّنَآ أَتۡمِمۡ لَنَا نُورَنَا وَٱغۡفِرۡ لَنَآ‌ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ ڪُلِّ شَىۡءٍ۬ قَدِيرٌ۬ Wahai Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa untuk melakukan segala sesuatu. 📙 Di dalam hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan juga Tirmidzi, Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda bahwasanya orang yang berjalan ke masjid di dalam kegelapan malam, yaitu untuk melakukan sholat berjamaah, maka dia akan mendapatkan cahaya yang sempurna di hari kiamat. 📙 Di antara usaha seorang muslim untuk menghilangkan kenifaqan adalah dengan menjaga sholat lima waktu secara berjamaah. Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda Barang siapa yang sholat karena Alloh selama 40 hari secara berjamaah mendapatkan takbiratul ula yaitutakbiratul ihram, maka dia akan terlepas dari dua perkara. Terlepas dari neraka dan terlepas dari kenifaqan Hadits hasan riwayat Tirmidzi. Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وبا لله التوفيق والهداية و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir 🔊 Halaqah 59 Ash-Shirat 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 ASH-SHIRAT السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-59 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Ash-Shirat. ⏺ Termasuk beriman kepada hari akhir adalah beriman dengan adanya Ash-Shirat yaitu jembatan yang dipasang di atas neraka jahanam untuk lewat orang-orang yang beriman menuju surga. ⏺ Setelah berpisah dengan orang-orang munafik maka tinggallah orang-orang yang beriman dengan berbagai tingkatan keimanan mereka. ⏺ Mulai dari para Nabi alaihimussalam sampai para pelaku dosa besar. Mereka semua akan menuju surga dengan melewati sebuah jembatan yang berada di atas neraka. Alloh ta’ala berfirman وَإِنْ مِنْكُمْ إِلَّا وَارِدُهَا ۚ كَانَ عَلَىٰ رَبِّكَ حَتْمًا مَقْضِيًّا ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوْا وَنَذَرُ الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيًّا Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut. QS Maryam 71-72 Dalam hadist Abu Said Al Khudri Radhiallahuanhu yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rosululloh mengabarkan bahwa jembatan tersebut sangat menggelincirkan. Di atasnya ada besi-besi pengait dan duri yang keras yang bentuknya seperti duri Sa’dan. Berkata Abu Said Al Khudri, sahabat yang meriwayatkannya, di sini di dalam riwayat Muslim Telah sampai kepadaku bahwasanya jembatan ini lebih lembut dari pada rambut dan lebih tajam dari pada pedang. Di dalam hadist ini disebutkan ada orang yang beriman yang melewati jembatan tersebut dengan sangat cepat seperti kedipan mata, ada yang secepat angin, ada yang secepat burung, ada yang secepat larinya kuda, ada yang secepat larinya onta dan ada yang sangat lambat sehingga dia lewat jembatan tersebut dalam keadaan menyeret dirinya, dialah orang yang terakhir melewati jembatan. Rosululloh juga menyebutkan di dalam hadist ini bahwa manusia akan terbagi menjadi 3 1⃣ Orang benar benar selamat melewati neraka yaitu tanpa terkena sambaran. 2⃣ Orang yang selamat melewati neraka akan tetapi terkoyak tubuhnya. 3⃣ Orang yang tersambar dan akhirnya terjatuh ke dalam neraka. Di dalam hadist Abu Hurairoh yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rosululloh bersabda Maka aku dan umatku lah yang pertama kali akan melewati dan tidak berbicara saat itu kecuali para Rosul. ▶ Doa mereka saat itu Ya Alloh, selamatkan, selamatkan. ▶Di atas jembatan tersebut ada besi-besi pengait seperti duri Sa’dan, tau kah kalian duri Sa’dan ? dan mereka menjawab Iya Rosululloh, ▶ Beliau berkata Besi pengait tersebut seperti duri Sa’dan. Namun tidak mengetahui besarnya kecuali Alloh. Dia akan menyambar manusia sesuai dengan amalan mereka, yaitu dosanya. Ada diantara mereka yg binasa karena amalannya dan ada diantara mereka yang terkoyak dari belakang kemudian selamat. Di antara yang selamat adalah orang yang akan masuk surga tanpa hisab. Wajah wajah mereka seperti bulan di malam bulan purnama. Menyusul setelah mereka rombongan yang wajah mereka seperti bintang yang paling terang. Hadist riwayat Muslim. ▶ Dari Jabir ibnu Abdillah al Anshori radhiallohuanhuma Dan akan dikirim amanah dan rohim atau kekerabatan “. ▶ Rosululloh sholallahu alaihi wassalam bersabda Dan akan dikirim amanah dan rohim atau kekerabatan, maka keduanya berdiri di samping kanan dan kiri jembatan HR Muslim. 📙 Ini menunjukkan bahwa melaksanakan amanah dan menyambung silaturrahim atau hubungan kekerabatan perkaranya besar di dalam agama islam, keduanya akan menuntut orang-orang yang tidak memenuhi hak orang yang beriman akan jatuh ke dalam neraka karena sebab ucapan yang dia ucapkan di dunia. Rosululloh bersabda Sungguh seorang hamba mengucapkan sebuah kalimat yang membuat marah Alloh dan hamba tersebut tidak menganggap penting kalimat itu, dia jatuh dengan sebab ucapan tadi ke dalam jahanam HR Bukhari. 📌 Sebuah batu yang dilempar ke dalam telaga akan sampai ke dasar neraka 70 tahun kemudian. 📌 Sebagaimana di dalam hadist riwayat Muslim. 📌 Sebuah peristiwa yang pasti akan kita alami dan sangat mendebarkan, 📌 berjalan di atas jembatan yang sangat kecil, sangat panjang di bawahnya ada neraka yang sangat dalam dan berisi azab yang sangat pedih dan di samping kanan dan kiri ada besi besi pengait yang siap mengenai orang yang berhak. 📌 Ketegaran kita di atas jembatan saat itu sesuai dengan ketegaran kita di dunia di dalam berpegang teguh dengan agama islam. Semoga Alloh ta’ala merahmati kita dan menyelamatkan kita semua. Amin Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وبا لله التوفيق والهداية و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah 👤 Ustadz Abdullāh Roy, MA 📗 Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir 🔊 Halaqah 60 Beberapa Contoh Dosa Penyebab Terjatuhnya Seseorang Ke Dalam Neraka Bagian 1 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 BEBERAPA CONTOH DOSA PENYEBAB TERJATUHNYA SESEORANG KE DALAM NERAKA BAGIAN 1 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين ☪ Halaqah yang ke-60 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang Beberapa Contoh Dosa Penyebab Terjatuhnya Seseorang Ke Dalam Neraka Bagian 1 Dosa yang dilakukan oleh seorang muslim, apabila Alloh Subhanahu Wa Ta’ala tidak mengampuninya akan menjadi sebab seseorang jatuh ke dalam neraka. Di antara dosa tersebut adalah dosa bid’ah. Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam berkata Dan sejelek-jelek perkara adalah perkara yang diada-adakan. Dan setiap yang diada-adakan adalah bid’ah. Dan setiap bid’ah adalah sesat. Dan setiap kesesatan di dalam neraka. Hadits Shahih Riwayat Nasa’i. ▶ Bid’ah inilah yang sebenarnya telah memecah-belah umat islam. Umat yang dahulunya bersatu, satu di atas Al-Qur’an dan Al-Hadits dengan satu pemahaman, yaitu pemahaman para sahabat Nabi Sholallohu Alaihi Wasallam generasi terbaik umat islam, menjadi berbagai aliran yang banyak. ▶ Golongan yang selamat adalah golongan yang tetap berpegang kepada islam yang murni yang dipahami oleh para sahabat radhiallohu’anhum. Rosululloh Sholallohu Alaihi Wasallam bersabda Dan akan berpecah-belah umatku menjadi 73 golongan. Semuanya masuk ke dalam neraka kecuali satu golongan. Mereka berkata, “Siapakah golongan tersebut ya Rosululloh?” Beliau menjawab, “Golongan yang berada di atas jalanku dan jalan para sahabatku”. Hadits Hasan Riwayat Tirmidzi. ▶ Ucapan beliau Sholallohu Alaihi Wasallam, ummati yaitu umatku, menunjukkan bahwasanya aliran-aliran tersebut tidaklah kafir dengan bid’ah yang mereka lakukan. ▶ Dan ucapan beliau Sholallohu Alaihi Wasallam, semuanya masuk neraka, menunjukkan bahwasanya bid’ah yang mereka lakukan adalah dosa besar yang menyebabkan masuk neraka. 📌 Kalau Alloh menghendaki, maka Alloh mengampuni tanpa diadzab 📌 Dan kalau Alloh menghendaki maka Alloh akan mengadzab di neraka sampai waktu yang Alloh kehendaki. Seorang muslim hendaknya menjauhi aliran-aliran sesat tersebut yang di antara ciri-cirinya mereka 1⃣ Tidak kembali kepada pemahaman para sahabat di dalam memahami Al-Qur’an dan Al-Hadits. 2⃣ Tidak memiliki perhatian yang besar terhadap aqidah dan tauhid 3⃣ Mendahulukan akal di atas dalil 4⃣ Bersembunyi-sembunyi di dalam beragama 5⃣ Dan ada di antara mereka yang memiliki baiat khusus kepada pemimpin aliran. 6⃣ Dan di antara cirinya mencela dan membicarakan kejelekan penguasa. 7⃣ Tidak berhati-hati di dalam berdalil berdasar hadits-hadits Nabi Sholallohu Alaihi Wasallam 8⃣ Mencukupkan diri dengan Al-Qur’an tanpa hadits di dalam berdalil. 9⃣ Dan di antara cirinya mereka mudah mengkafirkan orang yang tidak sependapat dengan mereka. 🔰 Hendaknya seorang muslim meninggalkan bid’ah meskipun dianggap baik atau hasanah oleh sebagian manusia. 🔰 Meninggalkan aliran-aliran sesat tersebut dan jangan tertipu dengan pakaian atau banyaknya jumlah mereka. 🔰 Karena kebenaran tidak diukur dengan perkara-perkara tersebut, tapi diukur kesesuaiannya dengan Al-Qur’an dan Al-Hadits. 🔰 Menasehati para pengikut aliran sesuai dengan kemampuan supaya kembali kepada kebenaran dengan cara yang hikmah merupakan bentuk rasa cinta kita kepada saudara seislam. 🔰 Dan upaya menyatukan umat di atas kebenaran serta menyelamatkan mereka dari ancaman neraka. 🔰 Dan perlu diketahui bahwasanya meninggalkan aliran-aliran tersebut juga bukan berarti seseorang hidup jauh dari agama, menjauhi ilmu dan para ulama. Kemudian mengikuti syahwat dan hawa nafsunya. Karena seorang muslim di dunia ini dituntut untuk menjauhi fitnah syubhat yaitu kerancuan berpikir dan menjauhi fitnah syahwat. Semoga Alloh Subhanahu Wa Ta’ala memberikan hidayah kepada kita semua. Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. وبا لله التوفيق والهداية و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته Saudaramu, Abdullāh Roy Di kota Al-Madīnah Abdul Rohman WhatApps +62896-3338-0036 Email mail