Pendahuluan Islam adalah agama yang kaya. Khazanahnya mencakup segenap aspek kehidupan manusia, termasuk di antaranya masalah kesehatan dan pengobatan. Ilmu pengobatan islam sebenarnya tidak kalah dengan ilmu pengobatan barat. Contohnya, Ibnu sina seorang muslim yang menjadi pionir ilmu kedokteran modern. WA0821-2636-0569 Terapi Fashdu di Bandung. Kami menerima pengobatan terapi fashdu di Bandung bisa dihubungi lewat whatsapp 0821-2636-0569 khusus dipanggil saja ke tempat. al fashdu atau fashod atau totok darah adalah sebuah metode penyembuhan tanpa obat dari beragam metode lainnya. memang masih terdengar aneh ditelinga namun kemanjurannya Dalamilmu kedokteran Islam, bekam tidak boleh sembarang dilakukan. Bekam hanya boleh dilakukan pada pembekuan/penyumbatan dalam pembuluh darah, karena fungsi bekam yang sesungguhnya adalah untuk mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh. Madu menjadi dasar dari obat-obatan herba, bekam menjadi dasar kepada pembedahan, sedangkan besi panas (api) menjadi dasar kepada pengobatan melalui laser. IlmuPengobatan dalam Islam. KEDOKTERAN itu ilmu dunia, "antum a'lamu bi amri dunyakum". Sunnah Nabi dalam konteks tasyri' adalah berobat, karena itu banyak ulama yang menyatakan berobat (ilmu pengobatan) itu dianjurkan (mandub), dan tidak bertentangan dengan sikap tawakkal kepada Allah ta'ala. Sedangkan jenis-jenis obat atau teknik AlFashdu menurut bahasa adalah mengeluarkan darah dari kulit. Sedangkan merunut istilahnya yakni suatu pengobatan yang dilakukan dengan cara mengeluarkan darah dari pembuluh darah vena (venesection) yang di dalamnya terdapat sumbatan-sumbatan yang merugikan tubuh, dengan cara pengikatan dan pembukaan kecil pada kulit sehingga dalam pembuluh darah vena dapat terdorong keluar. Terapial Fashdu ini terbilang baru baru sekarang aja terkenal dibandingkan dengan bekam yang lebih duluan populer dimasyarakat. di daerah Banten Terapi al Fashdu dikenal dengan sebutan Terapi Patik, adapula yang menyebutnya dengan julukan Terapi Fasod maupun Totok Darah. inti dari istilah-istilah diatas pada prinsipnya dalah mengeluarkan darah kotor juga sumbatan dari ujung kaki/tangan di Berikutadalah cara pengobatan gangguan sihir menurut Islam: 1. Menggunakan kurma. Diriwayatkan dari Amir bin Sa'ad dari bapaknya bahwasanya Rasulullah saw bersabda," Barangsiapa setiap pagi hari memakan kurma 'Ajwah maka tidak akan membahayakan dirinya baik racun maupun sihir pada hari itu hingga malam hari." (HR. bismillaahirrahmaanirrahiimAl-Fashdu Pengobatan Sunnah Yang Terlupakan Pengertian Al Fashdu Al Fashdu menurut bahasa adalah mengeluarkan darah dari kulit (Kamus Munawir, hal. 1058). Terapi Al Fashdu menurut istilah adalah pengobatan yang dilakukan dengan cara mengeluarkan darah dari pembuluh darah vena (venesection) yang didalamnya terdapat sumbatan-sumbatan yang merugikan tubuh, dengan cara TerapiAl Fashdu menurut istilah adalah pengobatan yang dilakukan dengan cara mengeluarkan darah dari pembuluh darah vena (venesection) yang di dalamnya terdapat sumbatan-sumbatan yang merugikan tubuh. Sebelum pengeluaran darah dilakukan, terapis biasanya akan memeriksa terlebih dahulu tekanan darah dari pasien. Dalampraktiknya, Al Fashdu juga melakukan penyayatan kulit (incisi) atau bedah minor serta penusukan pembuluh darah menggunakan jarum infus (invasif). Dengan metode ini, penyehat tersebut mengklaim dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti stroke, kolesterol tinggi, asam urat dan sebagainya. WyT5. KORDANEWS – Al Fashdu menurut bahasa adalah mengeluarkan darah dari kulit,namun Terapi Al Fashdu menurut istilah adalah pengobatan yang dilakukan dengan cara mengeluarkan darah dari pembuluh darah vena venesection yang didalamnya terdapat sumbatan-sumbatan yang merugikan tubuh, dengan cara pengikatan dan pembukaan kecil pada kulit sehingga dalah dalam pembuluh darah vena dapat terdorong Shahih Bukhari, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda “Khaira maa tadaa waitum bihil hijaamatu wal fashdu” – Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah hijamah dan fashdu’” HR. Bukhori.Cara Kerja Al FashduCara kerja Al Fashdu hampir sama dengan Bekam yang keduanya mengelurkan sumbatan-sumbatan dan darah kotor toksin/racun tubuh. Perbedaannya, Al Fashdu mengeluarkan sumbatan dan racun tubuh melalui pembuluh darah vena pembuluh darah besar. Sedangkan Bekam mengeluarkan sumbatan dan racun tubuh melalui pembuluh darah kapiler pembuluh darah kecil.Manfaat Al FashduAl Fashdu sangat efektif untuk mengurangi kadar kolesterol, asam urat, gula darah, darah tinggi, dan materi lain yang berbahaya bercampur bersama darah yang ada di dalam pembuluh Bekam dan Al Fashdu Adapun manfaat bekam diantaranya adalah membersihkan permukaan tubuh secara lebih baik daripada al Fashdu lebih baik untuk membersihkan bagian tubuh yang lebih dalam. Sementara bekam mengeluarkan darah kotor dari bawah kulit. Bahwa bekam dan Al Fashdu keduanya berbeda aplikasinya pada setiap zaman, tempat, umur dan kondisi yang panas, suhu yang panas, waktu yang panas, yang mana kondisi orangnya sangat panas, maka bekam lebih baik daripada Al darah mereka panas, meluap dan mengalir keatas tubuh bagian bawah kulit, sehingga proses bekam dalam mengeluarkan darah kotor tidak bisa dikeluarkan dengan Al karena itu bekam lebih berkhasiat pada anak-anak dibandingkan Al Fashdu, demikian juga bagi mereka yang tidak tahan menjalani Al Kalangan tabib juga menegaskan bahwa di negeri-negeri panas, bekam lebih bermanfaat daripada Al Fashdu. Namun disarankan untuk melakukannya di pertengahan bulan atau sesudah pertengahan umum, pada tanggal seperempat akhir tiap bulannya, itulah yang pada awal bulan, darah belum bergejolak dan belum meningkat. Dan pada akhir bulan, darah sudah tenang dipertengahan bulan atau setelahnya beberapa hari, darah berada pada Al Qanun berkata, dianjurkan bekam bukan pada awal bulan, karena komposisi unsur-unsur darah belum bergejolak pada saat itu, juga bukan pada akhir bulan, karena pergolakan darah sudah yang benar adalah dipertengahan bulan, ketika komposisi unsur-unsur darah dan frekuensinya meningkat tajam, sesuai dengan memuncaknya cahaya wajib diperhatikan dalam melakukan al-Fashdu -Tidak boleh dilakukan pada anak kecil, kecuali dalam keadaan darurat dan harus seizin kedua orangtuanya atau walinya -Tidak boleh juga dilakukan pada orang yang sudah tua renta, juga pada budak kecuali seizin majikannya. -Jika urat vena-nya cukup tipis, maka dilakukan fashdu dengan cara memanjang arah membujur/vertikal. -Jika al-fashdu dilakukan pada anak kecil atau orang kurang waras gila, maka fashdu harus dilakukan tidak terlalu lebar goresan kecil. -Jika al-fasdhu dilakukan pada urat kepala, dahi, belakang telinga atau bawah lidah, maka leher harus diikat dengan sapu tangan sehingga darah tertahan. Perlu diketahui bahwa al-fashdu di bawah lidah dan mata itu sangat rawan sekali sehingga harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian. -Dianjurkan untuk mengikat tali pada paha pada saat hendak melakukan al-fashdu pada lutut. -Untuk urat pinggang sciatica dilakukan al-fashdu melalui sendi pinggul & dilakukan secara memanjang. -Sebelum melakukan al-fashdu, diharuskan membersihkan mengosongkan perut atau dengan pencahar enerma pencahar lewat dubur ringan. -Al-fashdu harus dilakukan di awal siang, saat di mana kondisi tubuh sedang kuat-kuatnya dan panas sedang mereda. -Tidak boleh dilakukan pada orang yang lambung dan liver dalam kondisi lemah, orang yang sangat kurus dan lemah. -Jumlah urat-urat yang biasa di fashdu pada tubuh seseorang terdapat 33 urat vena, yang diantaranya terdapat di kedua tangan, kedua kaki & yang dan Tempat-tempat yang Biasa Dilakukan al-Fashdu -Pada urat al-ak-hal vena di tengah hasta tempat disuntik medial arm vein/vena cubiti mediana bermanfaat bagi penyakit otot leher dan tulang rusuk bagian bawah dekat perut. -Pada urat al-qiifal di atas hasta, maka sangat bermanfaat bagi orang yang mimisan. -Pada urat vena basilic pembuluh vena sambungan dari vena cubiti mediana di bawahnya terdapat al-ak-hal sangat bermanfaat bagi limpa atau liver. -Pada urat vena basilic bagian dalam sangat bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit paru-paru dan sesak nafas. -Pada urat dahi sangat bermanfaat untuk sakit kepala, khususnya sakit bagian belakang kepalanya. Juga bermanfaat untuk pusing atau penyakit mata. -Pada urat pelipis sangat bermanfaat bagi jerawat dan penyakit borok pada kepala dan sakit migrain. Di bawah lidah sangat bermanfaat bagi kulit kepala. -Pada urat yang terletak pada sudut kelopak mata luat dekat pelipis dilakukan karena sakit mata yang disebabkan oleh gatal-gatal dan radang mata. -Pada urat telinga sangat bermanfaat bagi sakit mata dan luka bakar yg terdapat di kedua pipi, juga sariawan di bibir, gatal-gatal, bintik-bintik jerawat dihidung komedo. -Al-fasdhu di bawah lidah bermanfaat bagi sakit tenggorokan jika berlangsung lama. -Al-fasdhu di tengkuk bermanfaat bagi rasa sakit di kepala dan juga dari sumbatan yang terjadi karena banyaknya darah yang menggumpal. -Al-fashdu pada urat kedua kaki & urat di bagian dalam lutut bermanfaat bagi rasa sakit ginjal dan juga peradangannya. -Al-fasdhu pada urat vena sepanjang sendi pinggul bermanfaat bagi sakit kedua pangkal pah. Sedangkan al-fasdhu di urat-urat kedua punggung telapak kaki bermanfaat bagi sakit irqunnasa penyakit pegal pada pinggang sciatica.Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan “Mengenai sabda Nabi shallallahu alahi wa sallam Setiap penyakit itu pasti ada obatnya,’ sebagai upaya untuk memperkuat jiwa orang yang sakit sekaligus dokter yang menanganinya. Beliau memerintahkan untuk menyelidiki serta mencari obat tertentu. Sebab, orang yang sakit jika menyadari adanya obat yang dapat menghilangkan penyakit yang dideritanya itu, maka hatinya akan menggantungkan harapan pada kesembuhan dan sirnalah api keputus-asaan. Hingga akhirnya terbuka baginya pintu harapan. Jika jiwanya kuat, maka bangkitlah pula semangat instingnya, dan itulah yang menjadi sebab munculnya roh/jiwa hewani, nabati, dan alami. Jika roh/jiwa telah menguat, maka menguat pula seluruh kekuatan yang menyangganya sehingga berhasil menundukkan dan mengusir juga dengan dokter jika dia mengetahui bahwa penyakit tersebut ada obatnya, maka menguatlah semangatnya untuk mencari dan mendapatkan obat itu. Penyakit badan itu sama dengan penyakit hati. Allah tidaklah membuat penyakit bagi hati, melainkan pasti Dia buatkan penyembuh sebagai lawannya. Oleh karena itu, jika pasien sakit itu mengetahui obat tersebut lalu ia menggunakan obat tersebut dan tepat dengan penyakit hati yang dideritanya, maka dengan izin Allah dia akan JAKARTA - Khazanah Islam telah mengenal sistem pengobatan sejak masa awal Islam. Sistem pengobatan yang dikenal luas dalam khazanah Islam ini mengacu kepada perkataan dan tindakan Rasulullah SAW yang terkait dengan upaya menanggulangi wabah penyakit, penyembuhan penyakit, dan perawatan pasien. Sistem pengobatan yang diadopsi dari Rasulullah SAW ini dikenal sebagai thibbun nabawi. Dalam makalah yang disampaikan pada Seminar Pengobatan Ilmiah dan Islam di Universitas Diponegoro Semarang, Guru Besar Epidemologi dan Kedokteran Islam Universitas Brunei Darussalam, Prof Dr Omar Hasan Kasule MB ChB MPH, memaparkan bahwa thibbun nabawi mempunyai beberapa sumber, yaitu wahyu, pengalaman empiris Rasulullah, pengobatan tradisional pada masa itu di semenanjung Arab, dan ilmu pengobatan dari komunitas lain yang telah diketahui di Makkah dan Madinah pada masa Rasulullah. Alquran sebagai salah satu sumber thibbun nabawi, terang Prof Kasule, telah menyajikan banyak ayat yang berhubungan dengan penyakit dalam tubuh dan pikiran serta cara penyembuhannya. Alquran berbicara tentang kesehatan fisik dan mental yang buruk atau penyakit hati. Alquran juga memuat doa untuk kesehatan yang baik sebagaimana panduan terapi khusus, seperti madu, hanya memakan makanan yang sehat dan halal, menghindari makanan yang haram dan tidak sehat, serta tidak makan dalam jumlah yang berlebihan. Sementara itu, pengalaman empiris Rasulullah yang mencakup masalah pengobatan; perawatan medis yang juga dipraktikkan orang lain pada masa Rasulullah; perawatan medis yang diamati Rasulullah; dan prosedur medis yang didengar atau diketahui Rasulullah telah banyak diriwayatkan dalam sejumlah hadis. Contohnya adalah hadis yang menerangkan cara pemakaian madu untuk mengobati penyakit perut ringan seorang sahabat. Imam Bukhari dalam kitab sahihnya meriwayatkan sekitar 299 hadis yang secara langsung berhubungan dengan pengobatan. Beliau menyumbangkan dua buah buku kesehatan, yaitu Kitaab al Tibb dan Kitaab al Mardha. Sebagaimana sistem pengobatan modern, dalam thibbun nabawi juga dikenal adanya tiga metode pengobatan, yakni preventif pencegahan, spiritual, dan kuratif penyembuhan. Tindakan pencegahan menurut kacamata Islam, jelas Prof Kasule, tergantung pada kondisi ilmu pengetahuan serta perubahannya mengikuti ruang dan Menurut Jalaluddin Al-Suyuti dalam bukunya yang bertajuk Mukhtasar al Tibb al Nabawi, kebanyakan thibbun nabawi merupakan pencegahan. Ia menguraikan langkah medis preventif, seperti makanan dan olahraga. Langkah medis preventif lainnya yang dijabarkan oleh Al-Suyuti sama halnya dengan yang diajarkan dalam hadis. Hal tersebut meliputi karantina untuk penderita wabah, melarang urinasi pada air yang tenang atau tidak mengalir, penggunaan sikat gigi, siwak, perlindungan rumah pada malam hari dari kebakaran dan penyakit pes, meninggalkan sebuah negara karena keadaan air dan iklimnya, kesehatan mental dan pernikahan, kesehatan pernikahan dan seksual, kontrol diet untuk mencegah berat badan berlebihan, menjaga kebersihan, dan mencegah Dalam pengobatan dengan metode spiritual, Al-Suyuti menerangkan bahwa ada aspek-aspek spiritual dari penyembuhan dan pemulihan. Misalnya, doa, pembacaan Alquran, dan mengingat Allah sebagai satu-satunya sesembahan. Penyakit psikosomatik dapat merespons pendekatan spiritual. Penggunaan rukyat surah Alfatihah, Almu'awadhatain jatuh di antara proses penyembuhan fisik dan spiritual. Bagian penyembuhan dari rukyat bisa dipahami dalam istilah modern bahwa jiwa mampu mengendalikan mekanisme kekebalan tubuh untuk mencegah Ibnul Qayim al Jauziyah dalam bukunya yang berjudul al Thibb al Nabawi menyebutkan, banyak penyakit yang tindakan medisnya direkomendasikan dari cara pengobatan Nabi SAW. Di antara penyakit-penyakit yang menurut thibbun nabawi dapat diobati dengan pengobatan alami adalah demam, luka, epilepsi, tekanan darah tinggi, iritasi kulit, erupsi kulit, radang selaput dada pleurisy, sakit kepala, radang tenggorokan, pembesaran jantung, radang mata, otot kaku, keracunan makanan, diare, hidung berdarah mimisan, sakit gigi, batuk, keseleo, mata merah, gigitan ular, gigitan kalajengking, pes, dan kutu kepala. Bentuk perawatan medis untuk penyakit-penyakit tersebut, menurut Ibnu Qayyim, di antaranya adalah melakukan diet; air dingin untuk demam; serta mengonsumsi madu, susu, dan urine unta serta jintan hitam al habba al sauda. Sedangkan, bentuk perawatan bedah yang dapat dilakukan adalah bekam al hijaamah dan kauterisasi teknik penyembuhan dengan mempergunakan cairan, getah, larutan, atau penggunaan bahan larutan kimia untuk membakar jaringan pada bagian yang terinfeksi; cara ini hanya bisa dilakukan pada penyakit tertentu saja, seperti mimisan, kanker, dan penyakit kulit. sumber Islam Digest Republika Ilustrasi terapi fashdu. Foto AFP/STRAl-fashdu atau fashdu adalah salah satu pengobatan alternatif yang dikenal di kalangan umat Muslim. Bukan tanpa sebab, dalam sebuah hadits disebutkan bahwa fashdu merupakan pengobatan paling ideal selain SAW bersabda, “Sesungguhnya metode pengobatan yang paling ideal bagi kalian adalah hijamah bekam dan al-fashdu phlebotomy.” HR. Bukhori dan MuslimKeshahihan hadits di atas masih menjadi perdebatan di kalangan ulama. Mayoritas ulama menyatakan hukum hadits tersebut adalah dha’if alias lemah, sebagian lagi menerimanya dengan hukumnya masih diperdebatkan, tidak sedikit umat Muslim yang melakukan terapi ini karena khasiatnya yang dipercaya mampu mengobati berbagai macam penyakit. Bagaimana metode pengobatan terapi al-fashdu? Apa saja penyakit yang dapat disembuhkan?Terapi Al-FashduIlustrasi fashdu. Foto AFP/STRTerapi al-fashdu bertujuan untuk mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh. Terapi ini dilakukan dengan metode yang hampir sama dengan bekam. Namun, jika pada bekam darah dikeluarkan melalui sayatan kecil, pada fashdu darah dikeluarkan langsung dari pembuluh darah. Teknik ini mirip dengan proses pengambilan darah untuk lanjut, dijelaskan dalam laman Sehatlah Bangsaku Kementerian Kesehatan, metode terapi al-fashdu dilakukan dengan totok darah atau memotong urat, yaitu memasukkan jarum infus ke dalam pembuluh darah vena atau arteri.Mengutip jurnal Terapi Fasdhu Guna Menurunkan Kadar Zat Berlebih dalam Tubuh oleh Siti Juariah dkk., nantinya darah dengan BJ berat jenis yang tinggi akan mengalir keluar terlebih dahulu, lalu diikuti dengan darah BJ normal. Darah dengan berat jenis tinggilah yang dianggap darah samping itu, dalam praktiknya al-fashdu juga melakukan penyayatan kulit incisi atau bedah minor serta penusukan pembuluh darah menggunakan jarum infus invasif. Metode ini dipercaya mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit, seperti stroke, kolesterol tinggi, dan asam fashdu. Foto PixabayDikutip dari majalah Yatim Mandiri Edisi November 2020 Gaya Hidup Sehat ala Rasulullah, beberapa sumber menyatakan bahwa terapi al-fashdu juga bermanfaat untuk menyeimbangkan zat besi dalam tubuh, memperlancar sirkulasi darah, memberi waktu limpa beristirahat, serta merangsang sumsum tulang ranah medis sendiri, penelitian yang membuktikan kebenaran manfaat terapi al-fashdu masih sangat terbatas. Kementerian Kesehatan pun masih terus melakukan pengkajian lebih lanjut terkait metode pengobatan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa pengobatan al-fashdu tidak begitu disarankan. Keamanan terapi ini masih diragukan oleh banyak ahli, apalagi jika tidak dilakukan oleh tenaga medis profesional. Sebab, mengeluarkan darah sembarangan berisiko menyebabkan anemia, syok berat, infeksi, hipotensi, bahkan al fashdu aman?Apa perbedaan bekam dan fashdu?Fashdu untuk penyakit apa saja?